Senin, 03 Mei 2010

satanic beloved

Minggu, 11 April 2010
"underground"

Asal mula musik underground ,rock ,metal di indonesia
Asal mula musik underground ,rock ,metal di indonesia




Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar’ dan `ekstrem’ untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarahnamanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah albumketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.
Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal.
Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN’R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary). Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie, vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya.
Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola tradisi `sekolah lama’, bangga menjadi band cover version! Di antara mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Mereka punya program bernama Rock N’ Rhythm yangmengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat disatroni langsung oleh dedengkot thrash metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang ke Jakarta bulan Juni 1992. Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas berita- berita rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik dan Majalah Vista.
Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal ini sehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa selebritis muda yang dulu sempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain Ayu Azhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hingga Krisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersunting sebagai istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalis Getah dan jugamantan vokalis Rotor.
Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering dijadikan lokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan studio latihan paling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band rock/metal lawas ibukota pernah rutin berlatih di sini. Selain Pid Pub, venue alternatif tempat band-band rock undergroundmanggung pada masa itu adalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di Museum Satria Mandala (cikal bakal Poster Café). Diluar itu, pentas seni MA dan acara musik kampus sering kali pula di “infiltrasi” oleh band-band metal tersebut. Beberapa pensi yang historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6 Bulungan), PL Fair (SMAPangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musik kampus UniversitasNasional (Pejaten), Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia (Depok), Unika Atmajaya Jakarta, Institut Teknologi Indonesia (Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).
Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura (1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses “membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawahlabel Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The 8th Ball (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur Metallica dan honor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser Metallica, para personel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim) lantas eksodus ke negeri Paman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head sendiri tercatat paling telat dalam merilis album debut dibanding bandseangkatan mereka lainnya. Setelah dikontrak major label lokal, AquariusMusikindo, baru di awal 1995 mereka merilis album `The Head Sucker’. Hingga kini Sucker Head tercatat sudah merilis empat buah album.
Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air, mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk scene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di Jakarta sendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di Blok M sekitar awal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal seringterlihat nongkrong di lantai 6 game center Blok M Plaza dan di sebuah resto waralaba terkenal di sana. Aktifitas mereka selain hang out adalah bertukar informasi tentang band-band lokal daninternasional, barter CD, jual-beli t-shirt metal hingga merencanakan pengorganisiran konser. Sebagian lagi yang lainnya memilih hang out di basement Blok Mall yang kebetulan letaknya berada di bawah tanah.
Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenre yang makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore, black metal hingga gothic/doom metal. Beberapa band yang makin mengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh, Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor, Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore Tengkorak pada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali merilis mini album secara independen di Jakarta dengan judul `It’s A Proud To Vomit Him’. Album ini direkam secara profesional di Studio Triple M, Jakarta dengan sound engineer Harry Widodo (sebelumnya pernah menangani album Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan PAS).
Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik underground pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed terbit 24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band Trauma, Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer berbasis system operasi Windows 3.1 dan lay-out cut n’ paste tradisional, Brainwashed kemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin foto kopi milik saudara penulis sendiri. Di edisi-edisi berikutnya Brainwashed mengulas pula band-band hardcore, punk bahkan ska. Setelah terbit fotokopian hingga empat edisi, di tahun 1997 Brainwashed sempat dicetak ala majalah profesional dengan coverpenuh warna. Hingga tahun 1999 Brainwashed hanya kuat terbit hingga tujuh edisi, sebelum akhirnya di tahun 2000 penulis menggagas format e-zine di internet http://www.bisik.com/). Media-media serupa yang selanjutnya lebih konsisten terbit di Jakarta antara lain Morbid Noise zine, Gerilya zine, Rottrevore zine, Cosmic zine dansebagainya.
29 September 1996 menandakan dimulainya sebuah era baru bagi perkembangan rock underground di Jakarta. Tepat pada hari itulah digelar acara musik indie untuk pertama kalinya di Poster Café. Acara bernama “Underground Session” ini digelar tiap dua minggu sekali pada malam hari kerja. Café legendaris yang dimiliki rocker gaekAhmad Albar ini banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru yang memainkan genre musik berbeda dan lebih variatif. Lahirnya scene Brit/indie pop, ledakan musik ska yang fenomenal era 1997 – 2000 sampai tawuran massal bersejarah antara sebagian kecil massa Jakarta dengan Bandung terjadi juga di tempat ini. Getah,Brain The Machine, Stepforward, Dead Pits, Bloody Gore, Straight Answer, Frontside, RU Sucks, Fudge, Jun Fan Gung Foo, Be Quiet, Bandempo, Kindergarten, RGB, Burning Inside, Sixtols, Looserz, HIV, Planet Bumi, Rumahsakit, Fable, Jepit Rambut, Naif, Toilet Sounds, Agus Sasongko & FSOP adalah sebagian kecil band-band yang `kenyang’ manggung di sana.
10 Maret 1999 adalah hari kematian scene Poster Café untuk selama- lamanya. Pada hari itu untuk terakhir kalinya diadakan acara musik di sana (Subnormal Revolution) yang berujung kerusuhan besar antara massa punk dengan warga sekitar hingga berdampak hancurnya beberapa mobil dan unjuk giginya aparat kepolisian dalam membubarkan massa. Bubarnya Poster Café diluar dugaan malah banyak melahirkan venue- venue alternatif bagi masing-masing scene musik indie. Café Kupu- Kupu di Bulungan sering digunakan scene musik ska, Pondok Indah Waterpark, GM 2000 café dan Café Gueni di Cikini untuk scene Brit/indie pop, Parkit De Javu Club di Menteng untuk gigs punk/hardcore dan juga indie pop. Belakangan BB’s Bar yang super- sempit di Menteng sering disewa untuk acara garage rock-new wave-mellow punk juga rock yang kini sedang hot, seperti The Upstairs, Seringai, The Brandals, C’mon Lennon, Killed By Butterfly, Sajama Cut,Devotion dan banyak lagi. Di antara semuanya, mungkin yang paling `netral’ dan digunakan lintas-scene cuma Nirvana Café yangterletak di basement Hotel Maharadja, Jakarta Selatan. Di tempat ini pulalah, 13 Januari 2002 silam, Puppen `menghabisi riwayat’ mereka dalam sebuah konser bersejarah yang berjudul, “Puppen : Last Show Ever”, sebuah rentetan show akhir band Bandung ini sebelum membubarkan diri.
Scene Punk/Hardcore/Brit/Indie Pop
Invasi musik grunge/alternative dan dirilisnya album Kiss This dari Sex Pistols pada tahun 1992 ternyata cukup menjadi trigger yang ampuh dalam melahirkan band-band baru yang tidak memainkan musik metal. Misalnya saja band Pestol Aer dari komunitas Young Offender yang diawal kiprahnya sering meng-cover lagu-lagu Sex Pistols lengkap dengan dress-up punk dan haircut mohawknya. Uniknya, pada perjalanan selanjutnya, sekitar tahun 1994, Pestol Aer kemudian mengubah arah musik mereka menjadi band yang mengusung genre british/indie pop ala The Stone Roses. Konon, peristiwa historik inikemudian menjadi momen yang cukup signifikan bagi perkembangan scene british/indie pop di Jakarta. Sebelum bubar, di pertengahan 1997 mereka sempat merilis album debut bertitel `…Jang Doeloe’. Generasi awal dari scene brit pop ini antara lain adalah band Rumahsakit, Wondergel, Planet Bumi, Orange, Jellyfish, Jepit Rambut, Room-V,Parklife hingga Death Goes To The Disco.

Pestol Aer memang bukan band punk pertama, ibukota ini di tahun 1989 sempat melahirkan band punk/hardcore pionir Antiseptic yang kerap memainkan nomor-nomor milik Black Flag, The Misfits, DRI sampai Sex Pistols. Lukman (Waiting Room/The Superglad) dan Robin (Sucker Head/Noxa) adalah alumnus band ini juga. Selain sering manggung di Jakarta, Antiseptic juga sempat manggung di rockfest legendaris Bandung, Hullabaloo II pada akhir 1994. Album debut Antiseptic sendiri yang bertitel `Finally’ baru rilis delapan tahun kemudian (1997) secara D.I.Y. Ada juga band alternatif seperti Ocean yang memainkan musik ala Jane’s Addiction dan lainnya, sayangnya mereka tidak sempat merilis rekaman.
Selain itu, di awal 1990, Jakarta juga mencetak band punk rock The Idiots yang awalnya sering manggung meng-cover lagu-lagu The Exploited. Nggak jauh berbeda dengan Antiseptic, baru sembilan tahun kemudian The Idiots merilis album debut mereka yang bertitel `Living Comfort In Anarchy’ via label indie Movement Records. Komunitas-komunitas punk/hardcore juga menjamur di Jakarta pada era 90-an tersebut. Selain komunitas Young Offender tadi, ada pula komunitas South Sex (SS) di kawasan Radio Dalam, Subnormal di Kelapa Gading, Semi-People di Duren Sawit, Brotherhood di Slipi, Locos di Blok M hingga SID Gank di Rawamangun.
Sementara rilisan klasik dari scene punk/hardcore Jakarta adalah album kompilasi Walk Together, Rock Together (Locos Enterprise) yang rilis awal 1997 dan memuat singel antara lain dari band Youth Against Fascism, Anti Septic, Straight Answer, Dirty Edge dan sebagainya. Album kompilasi punk/hardcore klasik lainnya adalah Still One, Still Proud (Movement Records) yang berisikan singel dari Sexy Pig, The Idiots, Cryptical Death hingga Out Of Control.
NB : akankah musik metal ,undergound mengalami kemerdekaannya di indonesia
dan duduk sejajar dengan jenis music lainnya hehehe dari segi komersial hehehe....



Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar’ dan `ekstrem’ untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarahnamanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah albumketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.
Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal.
Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN’R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary). Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie, vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya.
Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola tradisi `sekolah lama’, bangga menjadi band cover version! Di antara mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Mereka punya program bernama Rock N’ Rhythm yangmengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat disatroni langsung oleh dedengkot thrash metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang ke Jakarta bulan Juni 1992. Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas berita- berita rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik dan Majalah Vista.
Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal ini sehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa selebritis muda yang dulu sempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain Ayu Azhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hingga Krisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersunting sebagai istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalis Getah dan jugamantan vokalis Rotor.
Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering dijadikan lokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan studio latihan paling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band rock/metal lawas ibukota pernah rutin berlatih di sini. Selain Pid Pub, venue alternatif tempat band-band rock undergroundmanggung pada masa itu adalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di Museum Satria Mandala (cikal bakal Poster Café). Diluar itu, pentas seni MA dan acara musik kampus sering kali pula di “infiltrasi” oleh band-band metal tersebut. Beberapa pensi yang historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6 Bulungan), PL Fair (SMAPangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musik kampus UniversitasNasional (Pejaten), Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia (Depok), Unika Atmajaya Jakarta, Institut Teknologi Indonesia (Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).
Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura (1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses “membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawahlabel Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The 8th Ball (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur Metallica dan honor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser Metallica, para personel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim) lantas eksodus ke negeri Paman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head sendiri tercatat paling telat dalam merilis album debut dibanding bandseangkatan mereka lainnya. Setelah dikontrak major label lokal, AquariusMusikindo, baru di awal 1995 mereka merilis album `The Head Sucker’. Hingga kini Sucker Head tercatat sudah merilis empat buah album.
Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air, mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk scene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di Jakarta sendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di Blok M sekitar awal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal seringterlihat nongkrong di lantai 6 game center Blok M Plaza dan di sebuah resto waralaba terkenal di sana. Aktifitas mereka selain hang out adalah bertukar informasi tentang band-band lokal daninternasional, barter CD, jual-beli t-shirt metal hingga merencanakan pengorganisiran konser. Sebagian lagi yang lainnya memilih hang out di basement Blok Mall yang kebetulan letaknya berada di bawah tanah.
Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenre yang makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore, black metal hingga gothic/doom metal. Beberapa band yang makin mengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh, Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor, Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore Tengkorak pada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali merilis mini album secara independen di Jakarta dengan judul `It’s A Proud To Vomit Him’. Album ini direkam secara profesional di Studio Triple M, Jakarta dengan sound engineer Harry Widodo (sebelumnya pernah menangani album Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan PAS).
Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik underground pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed terbit 24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band Trauma, Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer berbasis system operasi Windows 3.1 dan lay-out cut n’ paste tradisional, Brainwashed kemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin foto kopi milik saudara penulis sendiri. Di edisi-edisi berikutnya Brainwashed mengulas pula band-band hardcore, punk bahkan ska. Setelah terbit fotokopian hingga empat edisi, di tahun 1997 Brainwashed sempat dicetak ala majalah profesional dengan coverpenuh warna. Hingga tahun 1999 Brainwashed hanya kuat terbit hingga tujuh edisi, sebelum akhirnya di tahun 2000 penulis menggagas format e-zine di internet http://www.bisik.com/). Media-media serupa yang selanjutnya lebih konsisten terbit di Jakarta antara lain Morbid Noise zine, Gerilya zine, Rottrevore zine, Cosmic zine dansebagainya.
29 September 1996 menandakan dimulainya sebuah era baru bagi perkembangan rock underground di Jakarta. Tepat pada hari itulah digelar acara musik indie untuk pertama kalinya di Poster Café. Acara bernama “Underground Session” ini digelar tiap dua minggu sekali pada malam hari kerja. Café legendaris yang dimiliki rocker gaekAhmad Albar ini banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru yang memainkan genre musik berbeda dan lebih variatif. Lahirnya scene Brit/indie pop, ledakan musik ska yang fenomenal era 1997 – 2000 sampai tawuran massal bersejarah antara sebagian kecil massa Jakarta dengan Bandung terjadi juga di tempat ini. Getah,Brain The Machine, Stepforward, Dead Pits, Bloody Gore, Straight Answer, Frontside, RU Sucks, Fudge, Jun Fan Gung Foo, Be Quiet, Bandempo, Kindergarten, RGB, Burning Inside, Sixtols, Looserz, HIV, Planet Bumi, Rumahsakit, Fable, Jepit Rambut, Naif, Toilet Sounds, Agus Sasongko & FSOP adalah sebagian kecil band-band yang `kenyang’ manggung di sana.
10 Maret 1999 adalah hari kematian scene Poster Café untuk selama- lamanya. Pada hari itu untuk terakhir kalinya diadakan acara musik di sana (Subnormal Revolution) yang berujung kerusuhan besar antara massa punk dengan warga sekitar hingga berdampak hancurnya beberapa mobil dan unjuk giginya aparat kepolisian dalam membubarkan massa. Bubarnya Poster Café diluar dugaan malah banyak melahirkan venue- venue alternatif bagi masing-masing scene musik indie. Café Kupu- Kupu di Bulungan sering digunakan scene musik ska, Pondok Indah Waterpark, GM 2000 café dan Café Gueni di Cikini untuk scene Brit/indie pop, Parkit De Javu Club di Menteng untuk gigs punk/hardcore dan juga indie pop. Belakangan BB’s Bar yang super- sempit di Menteng sering disewa untuk acara garage rock-new wave-mellow punk juga rock yang kini sedang hot, seperti The Upstairs, Seringai, The Brandals, C’mon Lennon, Killed By Butterfly, Sajama Cut,Devotion dan banyak lagi. Di antara semuanya, mungkin yang paling `netral’ dan digunakan lintas-scene cuma Nirvana Café yangterletak di basement Hotel Maharadja, Jakarta Selatan. Di tempat ini pulalah, 13 Januari 2002 silam, Puppen `menghabisi riwayat’ mereka dalam sebuah konser bersejarah yang berjudul, “Puppen : Last Show Ever”, sebuah rentetan show akhir band Bandung ini sebelum membubarkan diri.
Scene Punk/Hardcore/Brit/Indie Pop
Invasi musik grunge/alternative dan dirilisnya album Kiss This dari Sex Pistols pada tahun 1992 ternyata cukup menjadi trigger yang ampuh dalam melahirkan band-band baru yang tidak memainkan musik metal. Misalnya saja band Pestol Aer dari komunitas Young Offender yang diawal kiprahnya sering meng-cover lagu-lagu Sex Pistols lengkap dengan dress-up punk dan haircut mohawknya. Uniknya, pada perjalanan selanjutnya, sekitar tahun 1994, Pestol Aer kemudian mengubah arah musik mereka menjadi band yang mengusung genre british/indie pop ala The Stone Roses. Konon, peristiwa historik inikemudian menjadi momen yang cukup signifikan bagi perkembangan scene british/indie pop di Jakarta. Sebelum bubar, di pertengahan 1997 mereka sempat merilis album debut bertitel `…Jang Doeloe’. Generasi awal dari scene brit pop ini antara lain adalah band Rumahsakit, Wondergel, Planet Bumi, Orange, Jellyfish, Jepit Rambut, Room-V,Parklife hingga Death Goes To The Disco.

Pestol Aer memang bukan band punk pertama, ibukota ini di tahun 1989 sempat melahirkan band punk/hardcore pionir Antiseptic yang kerap memainkan nomor-nomor milik Black Flag, The Misfits, DRI sampai Sex Pistols. Lukman (Waiting Room/The Superglad) dan Robin (Sucker Head/Noxa) adalah alumnus band ini juga. Selain sering manggung di Jakarta, Antiseptic juga sempat manggung di rockfest legendaris Bandung, Hullabaloo II pada akhir 1994. Album debut Antiseptic sendiri yang bertitel `Finally’ baru rilis delapan tahun kemudian (1997) secara D.I.Y. Ada juga band alternatif seperti Ocean yang memainkan musik ala Jane’s Addiction dan lainnya, sayangnya mereka tidak sempat merilis rekaman.
Selain itu, di awal 1990, Jakarta juga mencetak band punk rock The Idiots yang awalnya sering manggung meng-cover lagu-lagu The Exploited. Nggak jauh berbeda dengan Antiseptic, baru sembilan tahun kemudian The Idiots merilis album debut mereka yang bertitel `Living Comfort In Anarchy’ via label indie Movement Records. Komunitas-komunitas punk/hardcore juga menjamur di Jakarta pada era 90-an tersebut. Selain komunitas Young Offender tadi, ada pula komunitas South Sex (SS) di kawasan Radio Dalam, Subnormal di Kelapa Gading, Semi-People di Duren Sawit, Brotherhood di Slipi, Locos di Blok M hingga SID Gank di Rawamangun.
Sementara rilisan klasik dari scene punk/hardcore Jakarta adalah album kompilasi Walk Together, Rock Together (Locos Enterprise) yang rilis awal 1997 dan memuat singel antara lain dari band Youth Against Fascism, Anti Septic, Straight Answer, Dirty Edge dan sebagainya. Album kompilasi punk/hardcore klasik lainnya adalah Still One, Still Proud (Movement Records) yang berisikan singel dari Sexy Pig, The Idiots, Cryptical Death hingga Out Of Control.
NB : akankah musik metal ,undergound mengalami kemerdekaannya di indonesia
dan duduk sejajar dengan jenis music lainnya hehehe dari segi komersial hehehe....
Diposkan oleh chu_enks aQuariuZ di 19:53
Reaksi:
0 komentar:

Poskan Komentar
Link ke posting ini

Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom)
http://satanicbeloved.blogspot.com


powered by

Mengenai Saya
Foto Saya

chu_enks aQuariuZ
My name is chu_enks, I come from a humble family in kawunganten (cilacap). My brother has 3 girls, and all are married. And they were all at home now I am living with my parents. my education while only limited sma. To-day activities when I was at home looking for something that science can not control me. "I WANT TO BE A HUMAN useful"

Lihat profil lengkapku
satanic beloved
satanic beloved
logo satanic beloved
Laman

* Beranda

Arsip Blog

* ▼ 2010 (39)
o ▼ 04/11 - 04/18 (36)
+ ۞ ENVIOUS ۞
+ home
+ cannibal corpuse
+ Unholy
+ Gothic metal artikel
+ Dimmu Borgir
+ BLACK METAL UK
+ Satanic Attack
+ power metal
+ rock
+ punk rock
+ death vomit
+ arabic
+ hellgods
+ bersimbah darah
+ NEMESIS
+ FORGOTEN
+ LEGION TIMUR
+ BURGERKILL
+ "PUNK KLINIK"
+ sejarah music underground
+ "MESIN TEMPUR"
+ PUNK MELODIC
+ DEATH METAL
+ PURGATORY
+ KUBUR MASAL
+ TRASHLINE
+ TOTAL TRAGEDY
+ GODLLES
+ GHOTIC
+ BLACK METAL
+ Band : AsphyxiateGenre : Brutal Death MetalCoun...
+ alone at last* and punk
+ Metalik Klinik 9 (Final) Fear Inside - Menceng...
+ MUSICK BLACK METAL
+ "underground"
o ► 04/04 - 04/11 (3)
+ Setan Empat Kings Empat Kings Empat Raja yang...
+ april Setan Empat Kings Empat Kings Empat Raja...
+ satanic

Powered By Blogger
Pengikut

Tampilan slide

Kamis, 15 April 2010


Trivium Live in Amsterdam 2005


Size: 537.41MB


Read Full...

Opeth - The Roundhouse Tapes (DVDrip)






Video: The Roundhouse Tapes
Artist: Opeth
Album: The Roundhouse Tapes
Year: 2008
Genre: Extreme|Progressive|Death Metal|Metal
Country: Sweden
Format: AVI



YOU MUST DOWNLOAD ALL PART
AND
JOIN ALL FILE WITH HJ-SPLIT

Read Full...

TOXIC HOLOCAUST - Live On Nitrox TV, Munich, Germany [2009]



TOXIC HOLOCAUST - Live On Nitrox TV, Munich, Germany [2009]


Emission: December 2009
Genre: Speed/Thrash/Black Metal
Lyrical theme: War, Death, Murder
Origin: U.S.A. (Portland, Oregon)

This pro-shot footage was filmed on December 15th during the tour’s stop in München, Germany.
Line-up
* Joel Grind - Vocals, Guitar (also bass and drums 1999-2008)
(Tiger Junkies, Colon Rupture, HellVomit, Grave Mistake, Kunt Killer, Barbatos (Jpn), Gravewürm, The Rapists, War Ripper)
* Philthy Gnaast (Phil Zeller) - Bass (2008-)
(Rammer, Kingdom of Sorrow)
* Al Positions (Al Chambers) - Drums (2008-2009)
(Goat Horn, Cauldron (Can), Rammer, Diemonds)

Setlist
1. 666
2. Endless Armageddon
3. Feedback, Blood, and Distortion
4. The Lord of the Wasteland

Format: AVI
File size: 244 MiB
Duration: 12mn 51s
Video
Format
: AVC
Codec ID: H264
Bit rate: 2 516 Kbps
Width: 640 pixels
Height: 480 pixels
Display aspect ratio: 4/3
Frame rate: 25.000 fps
Audio
Format: MPEG Audio
Codec ID: 55
Codec ID/Hint: MP3
Bit rate: 128 Kbps
Channel(s): 2 channels
Sampling rate: 44.1 KHz



Join files with HJ-Split


Read Full...

TRIVIUM - Shattering The Skies Above [New Video - HD]



TRIVIUM - Shattering The Skies Above [New Video - HD]


Emission: March 3, 2010
Genre: Metalcore, Thrash/Heavy Metal
Lyrical theme: Suffering, Malice, Hate, Anger
Origin: U.S.A. (Orlando, Orange County, Florida)

Current line-up
* Matt Heafy - Vocals, Guitar (2000-) (Capharnaum, Mindscar)
* Corey Beaulieu - Guitar, Vocals (2003-)
* Paolo Gregoletto - Bass, Vocals (2004-) (Metal Militia (USA))
* Nick Augusto - Drums (2009-) (Maruta, Implosive Disgorgence)
File Size: 72.3MB (.mpeg-4)
Resolution: 1280 x 720





Read Full...

Slipknot - Live At Roskilde 2009 (DVDrip)



Slipknot - Live At Roskilde 2009 (DVDrip)


(size : 1.1Gb)

Tracklist

01.(Sic)
02.Wait And Bleed
03.Before I Forget
04.Sulfur
05.Psychosocial
06.Duality
07.Surfacing
08.Spit It Out





After Download, rename that file into slipknot.part1.rar & slipknot.part2.rar

password:exploreyourbrain.com


Read Full...

Bring Me The Horizon-Live At Wacken Open Air 2009 (DVDrip)



Bring Me The Horizon-Live At Wacken Open Air 2009 (DVDrip)

(size : 644.92MB)


Setlist:

1. Diamonds Aren't Forever
2. The Comedown
3. Pray For Plagues
4. Football Season Is Over
5. Sleep With One Eye Open
6. The Sadness Will Never End
7. Braile
8. Chelsea Smile
DOWNLOAD


pass:exploreyourbrain.com



Read Full...

Dying Fetus - Your treachery will die with you



Dying Fetus - Your treachery will die with you



(SIZE : 54.88MB)




password:exploreyourbrain.com



Read Full...

Dimmu Borgir - Live At Ozzfest 2004 (DVDrip)



Dimmu Borgir - Live At Ozzfest 2004 (DVDrip)


SIZE : 280.32MB



Tracklist:

1. Spellbound
2. Vredesbyrd
3. King Of The Carnival Creation
4. Progenies Of The Great Apocalypse
5. Mourning Palace




password:exploreyourbrain.com



Read Full...

WACKEN OPEN AIR FESTIVAL 2009 - Various Artist - WDR TVRip (Rockpalast)

-


WACKEN OPEN AIR FESTIVAL 2009 - Various Artist - WDR TVRip (Rockpalast)




Note: Join files with HJ-Split
Emission: July. 29th. 30th. 31st & august 1st. 2009.
Origin: Wacken, Schleswig-Holstein. Germany.

Setlist:
01. Intro
02. Napalm Death - Suffer The Children
03. Gamma Ray - I want Out
04. Rage - Carved In Stone
05. Skyline - It's Along Way To The Top
06. In Extremo - Poc Vecem
07. Running Wild - Soulles
08. Hammerfall - Let The Hammer Fall
09. Volbeat - Sad Man's Tongue
10. Mambo Kurt - Just Can't Get Enough
11. Lacuna Coil - Spellbound
12. Motorhead - Killed By Death
13. Machine Head - Struck A Nerve
14. GWAR - Gor Gor
15. Epica - The Obsessive Devotion
16. Amon Amarth - Guardians Of Asgaard
17. Heaven & Hell - Falling Of The Edge Of The World
18. Saxon - Wheels Of Steel
19. Subway To Sally - Besser On Rennets
20. Doro - All We Are
21. Doro - Wacken Hymne ( We Are The Metalheads)
22. Outro
Size : 3986MB
Time: 1hr. 57mins. 54sec.
Video: 9448 Kbps, 25.0 fps, 720 x 576 (4 : 3), MPG2 = MPEG 2 (SVCD/DVD)
Audio: 384 Kbps, 48000 Hz, 5 channels, 0x2000 = AC3 DVM [0x80]








Read Full...

DIMMU BORGIR - PURITANIA





Emission: July 2009
Genre: Melodic Black/Symphonic Extreme Metal
Lyrical theme: Misanthropy, Satan, Anti-Christianity, Rebellion
Origin: Norway (Oslo)
Current line-up
* Shagrath (Stian Tomt Thoresen) - Vocals (1993-), Keyboards (1996, 2009-), Drums (1993-1995), Guitar (1995-1997, 2005), Bass (2005) (Starkness, Fimbulwinter, Chrome Division, Ragnarok (Nor), Ov Hell)
* Erkekjetter Silenoz (Sven Atle Kopperud) - Guitar (1993-), Vocals (1993-1997, 2003, 2005), Bass (2005) (Nocturnal Breed, Malefic (Nor), Insidious Disease)
* Galder (Thomas Rune Andersen) - Guitars (2000-) (Old Man's Child, Requiem (Nor), Dødheimsgard)
Live members
* Darek "Daray" Brzozowski - Drums (2008-) (Vesania (Pol), Neolithic, Pyorrhoea, Sunwheel, Masachist, Black River, Vader, Hunter (Pol), Crionics, Crystal Abyss (Studio), Faust (Ita))
Additional notes
Dimmuborgir (note: not Dimmu Borgir, as the band's name) is a place in northern Iceland, where local legends say it is an entrance or gate to hell.
"Dimmu" means dark, and "borgir" can mean city, town, castle, rocky hill or shelter.
File Size: 53.1MB (.mkv)
Resolution: 640 x 480









Read Full...

EXODUS - Live At Wacken Open Air (From Shovel Headed Tour Machine) [2010 DVDRip]



EXODUS - Live At Wacken Open Air (From Shovel Headed Tour Machine) [2010 DVDRip]



Note: Join files with HJ Split
Emission: 2008 : Release January 2010
Genre: Trash Metal , Grove Metal
Lyrical theme: Satan, Violence, Metal, Politics, Killing Posers
Country: U.S.A. (San Francisco Bay Area, California)

Current line-up
* Rob Dukes - Vocals (2005-) (Cheatin' Soccer Mom, Generation Kill)
* Gary Holt - Guitars (1982-1993, 1997-1998, 2001-) (Spastik Children, Wardance (USA), Sexoturica)
* Lee Altus - Guitars (2005-) (Heathen, Angel Witch, Die Krupps)
* Jack Gibson - Bass (1997-1998, 2001-) (Wardance (USA), Vile, 3rdrail)
* Tom Hunting - Drums (1980-1989, 1997-1998, 2001-2005, 2007-) (Angel Witch, I4NI, IR8, Sexoturica, Quarteto De Pinga, Piranha, Wardance (USA), Repulsa (USA))

Duration: 01:03:13
File Size : 4 file 3.96GB + 1 file 2009Mb, Total : 4305MB

Track list :

01. Bonded By Blood
02. Iconoclasm
03. Funeral Hymn
04. A Lesson In Violence
05. Children Of A Worthless God
06. Piranha
07. Deathamphetamine
08. Blacklist
09. War Is My Shepherd
10. Strike Of The Beast
11. Shovel Headed Kill Machine






Read Full...

Haggard - Wacken Open Air 2007 (DVDrip)

Haggard - Wacken Open Air




SIZE : 536 MB










Read Full...

Greenday-Bullet In A Bible (DVDrip)

Greenday-Bullet In A Bible



(SIZE : 695MB)



Track List :

1. American Idiot
2. Jesus of Suburbia
3. Holiday
4. Are We the Waiting
5. St. Jimmy
6. Longview
7. Hitchin’ a Ride
8. Brain Stew
9. Basket Case
10. King for a Day/Shout
11. Wake Me Up When September Ends
12. Minority
13. Boulevard of Broken Dreams
14. Good Riddance (Time of Your Life)








Read Full...

WITHIN TEMPTATION - THE HEART OF EVERYTHING LIVE AT SHIBUYA TOKYO (DVDrip)

WITHIN TEMPTATION
DVD
THE HEART OF EVERYTHING



SIZE : 640 MB







Read Full...

Vital Remains - Evil Death Live (DVDrip)







Artist - Vital Remains
DVD - Evil Death Live
Year - 2007
Genre - Brutal Blackened Deathmetal
Type - DVDrip
Web - http://www.myspace.com/vitalremains
Country - New England, USA
Source - DVD
Format - XVID (720X448)
Size - 398 MB


Tracklist:

0. Interview with Tony Lazaro and Dave Suzuki
1. Intro I - Where Is Your God Now
2. Icons of Evil
3. Scorned
4. Born to Rape the World
5. Hammer Down the Nails
6. Intro II - Let the Killing Begin
7. Dechristianize
8. Infidel
9. Devoured Elysium







Read Full...

Soulfly - Live at Rock AM Ring 2006 (DVDrip)


SIZE : 400MB

Tracklist:

01. Babylon
02. Prophecy
03. Seek'n'Strike
04. Refuse / Resist
05. Execution Style
06. Fuel The Hate
07. Frontlines
08. Tribe
09. Bleed / Tree Of Pain
10. Back To The Primitive
11. Eye For An Eye


Read Full...

Hatebreed-Live At Download Festival 2009 (DVDrip)


(SIZE : 447.05MB)




TRACK LIST :

1. Never Let It Die
2. Thirsty and Miserable
3. Hollow Ground
4. Live For This
5. Empty promises
6. As Diehard As They Come
7. To The Threshold
8. I Will Be Heard
9. Destroy Everything



pass:exploreyourbrain.com
DOWNLOAD


Read Full...

All Shall Perish-Live at Graspop 2009 (DVDrip)

SIZE : 255.96MB



TRACK LIST :

1. There Is No Business to Be Done on a Dead Planet
2. When Life Meant More...
3. Never...Again
4. Eradication
5. Black Gold Reign
6. Deconstruction
7. Better Living Through Catastrophe
8. Wage Slaves


pass:exploreyourbrain.com
DOWNLOAD

Read Full...

Green Day-Concert Prive 2009 (DVDrip)


size : 880MB

Track list :

1. 21st Century Breakdown
2. Know Your Enemy
3. East Jesus Nowhere
4. Last Of American Girls
5. Murder City
6. Viva La Gloria? (Little Girl)
7. The Static Age
8. 21 Guns
9. American Eulogy (Mass Hysteria/Modern World)
10. See The Light
11. American Idiot


pass: exploreyourbrain.com









Read Full...

Scars on Broadway - Live At AREA 4 Festival (2008) DVDrip







size : 571.55 MB

TRACK LIST:

1.Serious
2.I Like Suicide
3.Stoner Hate
4.World Long Gone
5.Enemy
6.Scars On Broadway
7.Whoring Streets
8.Insane
9.Kill Each OTher/Live Forever
10.Chemicals
11.Universe
12.3005
13.Funny
14.Cute Machines
15.They Say

password:exploreyourbrain.com





Read Full...